Hari ini, pas lagi bawa Grab lewat Mangga 2 Square, aku merasa agak capek. Mau istirahat sebentar, jadi aku cari parkiran, parkir mobil, terus minum kopi di sekitar situ. Tiba-tiba kepikiran mau pijat, jadi aku buka website buat cek pijat di daerah sini. Sambil scroll, aku lihat iklan Salma. Aku klik, terus add dia di Telegram. Kebetulan dia lagi ada waktu, jadi kita saling add. Kita ngobrol bentar, aku tanya, ‘Aku mau pijat, ada waktu nggak?’ Dia bilang ada, terus kita buat janji dan aku langsung ke sana.
Masuk ke dalam, aku lihat dia udah nunggu. Kita saling sapa sebentar. Karena cuaca panas, dia kasih aku segelas air biar nggak haus, terus bawa aku ke kamarnya.
Aku nggak sabar, langsung buka baju dan tiduran di kasur, nungguin Salma buat mulai pijat. Nggak lama kemudian, dia mulai mijat. Tekanannya pas banget, dan nggak ngebosenin karena kita terus ngobrol. Sambil ngobrol, aku rasa dia nyentuh paha bagian dalamku. Awalnya aku kira nggak sengaja, ternyata sesi pijat udah selesai, dan ini bagian yang aku tunggu-tunggu. Dia mulai menggoda pelan-pelan dan tiba-tiba pakai teknik ‘menyedot dasar laut’, bikin aku nikmat banget. Lihat aku nikmat, dia suruh aku balik badan buat bagian berikutnya. Pas aku balik badan, ‘adik kecilku’ berdiri tegak seperti lagi nyanyi lagu kebangsaan, dia jadi agak malu dan cepat-cepat tutup pakai handuk.
Kemudian, dia mulai sentuh tubuhku perlahan. Tentu saja tanganku nggak bisa diam, aku sentuh kaki dan pantatnya. Dia juga jilat-jilat putingku. Tanganku masuk ke dalam bajunya, pengen pegang ‘Gunung Everest’-nya, terus aku minta dia buka bajunya biar aku bisa pegang. Kulitnya enak banget dipegang, dipeluk juga nyaman. Aku mikir, kalau tiap hari bisa peluk dia tidur, pasti tidurku nyenyak banget. Pijatan dadanya juga super nikmat. Pas dia bantuin aku selesai, dia nggak buru-buru. Dia pelan-pelan sentuh dan stroking dengan lembut, sementara aku mainin payudaranya. Dengan kerjasama seperti itu, akhirnya aku kalah sama kelembutannya.